Bagian pesawat, karakteristik, jenis – jenis dan olah
gerak pesawat terbang akan sangat menentukan dimensi / ukuran dalam perancangan
prasana Bandara.
3.1 BAGIAN – BAGIAN
PESAWAT TERBANG
Pesawat terbang terdiri dari :
a.
Mesin
Berguna utnuk memberikan gaya pada pesawat pada
waktu diudara, dibedakan sebagai berikut :
a.
Piston
Masa udara akan bergerak kearah belakang dengan
mendorong pesawat kedepan dan menimbulkan daya angkat pada sayap. Pesawt yang
menggunakan piston mempunyai kecepatan yang sedang dan ketinggian yang rendah
b.
Turbo jet
Disini terdapat compressor yang menekan udara yang
dihisap dalam ruang tekan dan dinyalakan dengan bahan bakar. Udara panas
mengembang dan melewati fan seperti suhu dalam turbin, turbin menyimpan tenaga
yang cukup dapat memutar compressor
c.
Turbo Prop
Seperti Turbo jet hanya ditambah Propeller
d.
Turbo Fan
Ditambahkan kipas (fan) dibelakang atau didepan
turbinnya sehingga dengan bahan bakar yang sama dengan turbo jet didapat tenaga
yang lebih besar
e.
Ram jet
Suatu mesin tanpa bagian-bagian yang bergerak, pada
umumnya sesuai untuk Pesawat dengan kecepatan yang tinggi
f.
Mesin rocket
Menghasilkan gaya dorong seperti pada Ram jet,
biasanya pesawat ini membawa oksigen sendiri dengan ketinggian yang tak
terbatas.
b. Propeller (baling-baling)
Pada pesawat bermesin piston dan turbo prop
terdapat baling-baling yang terdiri dari dua lembar atau lebih yang berputar
dan menarik udara kebelakang sehingga mendorong pesawat kedepan
c. Fusalage (badan)
Merupakan bagian utama yang memberikan ruangan
utnuk tempat penggerak alat-alat, bahan bakar, cockpit, penumpang, barang dsb
d. Wing (sayap)
Gunanya untuk terbang dan menahan pesawat agar
tetap diudara bila pesawat bergerak maju oleh mesinnya, karena adanya daya
angkat (lift). Gaya angkat terjadi karena bentuk potongan yang aerodinamic
- Three Controls (pengendali gerak)
Pengendali mengatur gerak kearah sumbu x, sumbu y
dan sumbu z
- Flap
Digunakan utnuk memperbesar daya angkat, dipasang
pada bagian pesawat, gerakannya kiri dan kanan bersama-sama kebawah kalau
diperlukan
- Vertical Fin
Bagian ini akan membuat pesawa terbang stabil pada
saat terbang dengan kecepatan tinggi
h. Leading edge
Adalah bagian depan dari pesawat terbang, karena
bentuk pesawat yang aerodinamic maka akan timbul daya angkat yang mampu
mengangkat pesawt terbang
3.2 KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG
Karakteristik yang sering digunakan adalah : Ukuran dan
bobot pesawat serta konfigurasi roda pendaratan pesawat
3.2.1 Ukuran Pesawat terbang
·
Wingspan
Lebar rentang pesawat diukur dari ujung kiri sayap
sampai ujung sayap kanan yang akan mempengaruhi dimensi Apron.
·
Length
Panjang badan pesawat diukur dari ujung hidung
sampai ujung ekor yang akan mempengaruhi dimensi Apron.
·
Height
Tinggi pesawat terbang, diukur dari muka lapis
keras tempat berdiri sampai bagian tertinggi dari pesawat (ekor) yang
mempengaruhi ukuran lebar Taxiway.
·
Wheel base
Jarak antara as roda utama (main wheel) sampai as roda depan (nose wheel) yang akan mempengaruhi ukuran lebar Taxiway.
·
Wheel tread
Jarak antara as roda utama kiri dan as roda utama
kanan yang akan mempengaruhi lebar Taxiway
3.2.2 Bobot pesawat terbang
Terdiri dari :
Ø Bobot pesat terbang kosong termasuk air crew (OWE)
Ø Bobot bahan baker untuk
terbang (Fuel)
Ø Bobot bahan bakar cadangan (Reserve fuel)
Ø Bobot penumpang barang dan
barang pos (Payloads)
Macam-macam Bobot pesawat :
·
Operating Weight Empty (OWE)
Bobot pesawat terbang kosong termasuk air crew = OWE
·
Maximum Landing Weight (MTOW)
Bobot pesawat terbang maksimumyang diperkenankan
pada saat lepas landas/take off = OWE –
Fuel – Reserve fuel – Payloads
·
Maximum Landing Weight (MLW)
Bobot pesawat terbang maksimum yang diperkenankan
pada waktu pendaratan = OWE – Reserve
Fuel - Payloads
·
Maximum Ramp Weight
Bobot pesawat terbang pada
saat Star Up (menghidupkan mesin) di Apron sebelum lepas landas = MTOW – Fuel untuk taxining ke ujung landas pacu
3.3 JENIS – JENIS PESAWAT TERBANG
3.3.1 BERDASARKAN MESIN PENGGERAK
Dibedakan atas :
A.
Piston Engine Air Craft
B.
Turbo
Prop
C.
Turbo Jet
D.
Turbo Fan
E.
Ram Jet
F.
Pesawat
dengan menggunakan mesin roket
3.3.2 BERDASARKAN PANJANG RUNWAY
Dibedakan menjadi 5 golongan yaitu :
Golongan
|
Jenis-jenis Pesawat
|
Panjang Runway
|
Jumbo Jet
|
B-747,
B-1011, DC-10
|
>
2500 M
|
Medium Jet
|
A-300,
B-767, B-727, DC-9-80
|
2000 –
2500 m
|
Small Jet
|
B-737,DC-9-30,
F-100
|
1800 –
2500 m
|
Propeller
|
YS-11,
F-27
|
1500 m
|
STOL
|
Dash-7
|
800 m
|
3.4 GERAK PESAWAT DLM.
TRANSPORTASI UDARA
Gerakan pesawat adalah maju, vertikal dan lateral
sesuai dengan koordinat sehingga gerakan dapat dinyatakan dalam 3 sumbu yaitu :
- Gerak maju searah dengan sumbu landasan
- Gerak vertikal searah dengan sumbu vertikal
- Gerak lateral searah dengan dengan sumbu horisontal
Adapun putaran terhadap ketiga sumbu tadi dinamakan sbb :
a)
Pitch ;
berputar terhadap sumbu horisontal
b)
Yaw ; berputar terhadap sumbu sejajar (sejajar sumbu
landasan)
c)
Roll ; berputar terhadap sumbu vertikal
Ketika akan mendarat pilot harus mengontrol serta
mengkoordinir ketiga gerakan (Pitch, Yaw,
Roll) tersebut sehingga pesawat bisa mengikuti jalur pendaratan dengan
benar.
Guna mengatur tiga gerakan tersebut perlu
menginformasikan posisi pesawat setiap saat dalam hubungannya dengan tiga
ordinat yaitu ketinggian pesawat, jarak dari titik yang dituju serta posisi
sayap horisontal atau miring, hubungannya untuk mengatur Pitch, Yaw dan Roll.
Perlu juga informasi tingkat penurunan, tingkat kedekatannya dengan jalur
pendaratan
sangat membantu,,terimakasih
ReplyDeletebig thkns
ReplyDeleteThankyou.
ReplyDelete