Wednesday, 4 March 2015

KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG


Bagian pesawat, karakteristik, jenis – jenis dan olah gerak pesawat terbang akan sangat menentukan dimensi / ukuran dalam perancangan prasana Bandara.

3.1 BAGIAN – BAGIAN PESAWAT TERBANG
Pesawat terbang terdiri dari :
a.    Mesin
Berguna utnuk memberikan gaya pada pesawat pada waktu diudara, dibedakan sebagai berikut :
a.                                                            Piston
Masa udara akan bergerak kearah belakang dengan mendorong pesawat kedepan dan menimbulkan daya angkat pada sayap. Pesawt yang menggunakan piston mempunyai kecepatan yang sedang dan ketinggian yang rendah
b.                                                            Turbo jet
Disini terdapat compressor yang menekan udara yang dihisap dalam ruang tekan dan dinyalakan dengan bahan bakar. Udara panas mengembang dan melewati fan seperti suhu dalam turbin, turbin menyimpan tenaga yang cukup dapat memutar compressor
c.                                                            Turbo Prop
Seperti Turbo jet hanya ditambah Propeller
d.    Turbo Fan
Ditambahkan kipas (fan) dibelakang atau didepan turbinnya sehingga dengan bahan bakar yang sama dengan turbo jet didapat tenaga yang lebih besar
e.                                                            Ram jet
Suatu mesin tanpa bagian-bagian yang bergerak, pada umumnya sesuai untuk Pesawat dengan kecepatan yang tinggi
f.      Mesin rocket
Menghasilkan gaya dorong seperti pada Ram jet, biasanya pesawat ini membawa oksigen sendiri dengan ketinggian yang tak terbatas.
b. Propeller (baling-baling)
Pada pesawat bermesin piston dan turbo prop terdapat baling-baling yang terdiri dari dua lembar atau lebih yang berputar dan menarik udara kebelakang sehingga mendorong pesawat kedepan
c. Fusalage (badan)
Merupakan bagian utama yang memberikan ruangan utnuk tempat penggerak alat-alat, bahan bakar, cockpit, penumpang, barang dsb
d. Wing (sayap)
Gunanya untuk terbang dan menahan pesawat agar tetap diudara bila pesawat bergerak maju oleh mesinnya, karena adanya daya angkat (lift). Gaya angkat terjadi karena bentuk potongan yang aerodinamic
  1. Three Controls (pengendali gerak)
Pengendali mengatur gerak kearah sumbu x, sumbu y dan sumbu z
  1. Flap
Digunakan utnuk memperbesar daya angkat, dipasang pada bagian pesawat, gerakannya kiri dan kanan bersama-sama kebawah kalau diperlukan
  1. Vertical Fin
Bagian ini akan membuat pesawa terbang stabil pada saat terbang dengan kecepatan tinggi
h.  Leading edge

Adalah bagian depan dari pesawat terbang, karena bentuk pesawat yang aerodinamic maka akan timbul daya angkat yang mampu mengangkat pesawt terbang

3.2 KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG
Karakteristik yang sering digunakan adalah : Ukuran dan bobot pesawat serta konfigurasi roda pendaratan pesawat
3.2.1    Ukuran Pesawat terbang
·         Wingspan
Lebar rentang pesawat diukur dari ujung kiri sayap sampai ujung sayap kanan yang akan mempengaruhi dimensi Apron.
·         Length
Panjang badan pesawat diukur dari ujung hidung sampai ujung ekor yang akan mempengaruhi dimensi Apron.
·         Height
Tinggi pesawat terbang, diukur dari muka lapis keras tempat berdiri sampai bagian tertinggi dari pesawat (ekor) yang mempengaruhi ukuran lebar Taxiway.
·         Wheel base
Jarak antara as roda utama (main wheel) sampai as roda depan (nose wheel) yang akan mempengaruhi ukuran lebar Taxiway.
·         Wheel tread
Jarak antara as roda utama kiri dan as roda utama kanan yang akan mempengaruhi lebar Taxiway

3.2.2 Bobot pesawat terbang
Terdiri dari :
Ø  Bobot pesat terbang kosong termasuk air crew (OWE)
Ø  Bobot bahan baker untuk terbang (Fuel)
Ø  Bobot bahan bakar cadangan (Reserve fuel)
Ø  Bobot penumpang barang dan barang pos (Payloads)
Macam-macam Bobot pesawat :
·         Operating Weight Empty (OWE)
Bobot pesawat terbang kosong termasuk air crew = OWE
·         Maximum Landing Weight (MTOW)
Bobot pesawat terbang maksimumyang diperkenankan pada saat lepas landas/take off = OWE – Fuel – Reserve fuel – Payloads
·         Maximum Landing Weight (MLW)
Bobot pesawat terbang maksimum yang diperkenankan pada waktu pendaratan = OWE – Reserve Fuel - Payloads
·         Maximum Ramp Weight
Bobot pesawat terbang pada saat Star Up (menghidupkan mesin) di Apron sebelum lepas landas = MTOW – Fuel untuk taxining ke ujung landas pacu


3.3 JENIS – JENIS PESAWAT TERBANG
3.3.1 BERDASARKAN MESIN PENGGERAK
Dibedakan atas :
A.     Piston Engine Air Craft
B.      Turbo Prop
C.     Turbo Jet
D.     Turbo Fan
E.       Ram Jet
F.       Pesawat dengan menggunakan mesin roket



3.3.2 BERDASARKAN PANJANG RUNWAY
Dibedakan menjadi 5 golongan yaitu :
Golongan
Jenis-jenis Pesawat
Panjang Runway
Jumbo Jet
B-747, B-1011, DC-10
> 2500 M
Medium Jet
A-300, B-767, B-727, DC-9-80
2000 – 2500 m
Small Jet
B-737,DC-9-30, F-100
1800 – 2500 m
Propeller
YS-11, F-27
1500 m
STOL
Dash-7
800 m

3.4 GERAK PESAWAT DLM. TRANSPORTASI UDARA
Gerakan pesawat adalah maju, vertikal dan lateral sesuai dengan koordinat sehingga gerakan dapat dinyatakan dalam 3 sumbu yaitu :
  1. Gerak maju searah dengan sumbu landasan
  2. Gerak vertikal searah dengan sumbu vertikal
  3. Gerak lateral searah dengan dengan sumbu horisontal
Adapun putaran terhadap ketiga sumbu tadi dinamakan sbb :
a)     Pitch ; berputar terhadap sumbu horisontal
b)     Yaw ; berputar terhadap sumbu sejajar (sejajar sumbu landasan)
c)      Roll ; berputar terhadap sumbu vertikal
Ketika akan mendarat pilot harus mengontrol serta mengkoordinir ketiga gerakan (Pitch, Yaw, Roll) tersebut sehingga pesawat bisa mengikuti jalur pendaratan dengan benar.
Guna mengatur tiga gerakan tersebut perlu menginformasikan posisi pesawat setiap saat dalam hubungannya dengan tiga ordinat yaitu ketinggian pesawat, jarak dari titik yang dituju serta posisi sayap horisontal atau miring, hubungannya untuk mengatur Pitch, Yaw dan Roll. Perlu juga informasi tingkat penurunan, tingkat kedekatannya dengan jalur pendaratan

3 comments: